Tuesday, July 27, 2010

Qadha / Fidyah / Both?


Ok, this entry adalah informative bg pregnant mommy and BF-ing mommy.

I've been wondering about this all the time, since my 1st pregnancy. I didn't fast during the month of ramadhan back then bc i'm worried about my baby's condition plus due to the mysterious bleeding i was ordered to bed rest. So, i hv to replace all 30 days (pheww!!). However, i'm short of 4 days still and am pregnant with bun #2. I tried to fast since last week, but due to irritable uterus..i get contractions regularly if triggered by hunger, thirsty, stress, exhaustion and etc. So, i've been wondering..WHAT IF...what if je la kan (not that i'm planning too), i can't fast this month of ramadhan again ... i'll hv another 30 days + 4 days to replace? Uh...tak sanggup ok.

I did some googling on the topic and found this:


Puasa untuk Wanita Hamil dan Menyusui
January 4, 2008
Filed under: Fatwa, Wawasan — ainspirasi @ 12:59 am

Pertanyaan:

Assalaamu‘alaikum
Saya ingin bertanya, dalam keadaan apakah seseorang tersebut boleh mengganti puasa dengan fidyah? Mohon tanggapan Ustadz, karena saya bingung antara Fidyah dan Qodo. Terima kasih atas jawabannya. Wassalam


Jawaban:

Fidyah adalah denda yang harus dibayarkan kepada orang faqir/miskin yang disebabkan meninggalkan puasa wajib bulan Ramadhan. Sedangkan yang menyebabkan seseorang harus membayar fidyah adalah karena beberapa hal, antara lain:

1 Tidak mampu
Orang yang kondisinya tidak mampu untuk berpuasa seperti orang yang sudah tua maka boleh meninggalkan kewajiban puasa Ramadhan. Dan sebagai gantinya, tidak perlu mengqadha‘/mengganti puasa di hari lain, tetapi dengan membayar 1 mud makanan kepada fakir miskin satu hari untuk satu orang.

Alah berfirman:

وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin”. (QS. Al-Baqarah: 184).

2 Sakit
Sakit yang diperkirakan sulit untuk bisa disembuhkan lagi, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengqadha‘ puasa di hari lain. Karena itu bagi mereka yang menderita sakit seperti ini, siahkan mengganti puasa dengan membayar fidyah.

3 Hamil/Menyusui
Wanita yang hamil atau menyusui bila boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut sebagian ulama, untuk menggantinya adalah dengan mengqadha‘ dan juga membayar fidyah.

Namun sebagian lain seperti Al-Hanafiyah mengatakan cukup mengqdha‘ saja tanpa membayar fidyah.

Hadits Nabi SAW
Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, ?Keringanan buat laki dan wanita usia lanjut yang tidak mampu puasa adalah boleh berbuka dengan membayar (fidyah), memberi makan 1 orang miskin untuk sehari. Dan keringanan buat wanita hamil dan menyuusi bila mengkhawatirkan anak mereka adalah membayar fidyah.(HR Abu Daud)

Sebab Perbedaan
Para ulama memang berbeda pendapat dalam mengkategorikan wanita hamil dan menyusui, apakah digolongkan sebagai orang sakit atau sebagai orang yang lemah/tidak mampu berpuasa (seperti orangtua dan lain-lain).
Yang mengkategorikan sebagai orang sakit, maka mewajibkan qadha‘/mengganti puasa, karena bagi orang sakit memang wajib qadha‘. Firman Allah:

Maka barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka waib mengganti sebanyak hari yang dia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain (QS Al-Baqarah: 184)

Sedangkan yang mengkategorikan orang lemah/tidak mampu puasa, mewajibkan bayar fidyah tanpa qadha‘.

Dalilnya adalah terusan ayat diatas yaitu:
Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak puasa) membayar fidyah)yaitu memberi makan seorang miskin (QS Al-Baqarah 184).

Dan Imam syafi‘i mewajibkan keduanya yaitu bayar fidyah dan juga qadha karena beliau memasukkan orang hamil sebagai orang sakit sekaligus pula orang lemah.

Wallahu a‘lam bis-shawab.





Pertanyaan

Assalamu ‘alaikum. Wr. Wb

Ustad yang dirahmati Allah. pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah mengenai puasa. Wanita hamil atau menyusui termasuk dalam salah satu golongan yang mendapat keringanan untuk tidak puasa ramadhan.

Yang ingin saya tanyakan adalah mengenai penggantiannya apakah dengan puasa di hari lain, atau membayar fidyah atau bahkan dua-duanya (membayar puasa dan fidyah)?

Jazakallah atas jawabannya.

Wassalamu ‘alaikumWr. Wb

Ahmed

Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Masalah wanita yang sedang hamil atau menyusui memang tidak ada nash yang sharih untuk menetapkan bagaimana mereka harus mengganti puasa wajib. Yang ada nashnya dengan tegas adalah orang sakit, musafir dan orang tua renta yang tidak mampu lagi berpuasa.

Orang sakit dan musafir dibolehkan untuk tidak puasa, lalu sebagai konsekuensinya harus mengganti (qadha’) dengan cara berpuasa juga, sebanyak hari yang ditinggalkannya.

Sedangkan orang yang sudah sangat tua dan tidak mampu lagi untuk berpuasa, boleh tidak berpuasa namun tidak mungkin baginya untuk mengqadha (menganti) dengan puasa di hari lain. Maka Allah SWT menetapkan bagi mereka untuk membayar fidyah, yaitu memberi makanan kepada fakir miskin sebagai satu mud.

Dalil atas kedua kasus di atas adalah firman Allah SWT:

Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, maka (dibolehkan berbuka dengan mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. (QS. Al-Baqarah: 184)

Bagaimana dengan wanita hamil dan menyusui, apakah mereka mengganti dengan puasa atau dengan bayar fidyah? Atau malah kedua-duanya? Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini.

Jumhur Ulama

Di dalam kitab Kifayatul Akhyar, disebutkan bahwa masalah wanita hamil dan menyusui dikembalikan kepada motivasi atau niatnya. Kalau tidak puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dianggap dirinya seperti orang sakit. Maka menggantinya dengan cara seperti mengganti orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain.

Sebaliknya, kalau mengkhawatirkan bayinya, maka dianggap seperti orang tua yang tidak punya kemampuan, maka cara menggantinya selain dengan puasa, juga dengan cara seperti orang tua, yaitu dengan membayar fidyah. Sehingga membayarnya dua-duanya.

Pendapat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas

Namun menurut Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, wanita yang hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu puasa.

Dan pendapat kedua shahabat ini mungkin tepat bila untuk menjawab kasus para ibu yang setiap tahun hamil atau menyusui, di mana mereka nyaris tidak bisa berpuasa selama beberapa kali ramadhan, lantaran kalau bukan sedang hamil, maka sedang menyusui.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc


Tambahan

Ke empat imam menyatakan bahwa jika wanita hamil atau menyusui kuatir akan kesehatannya atau anaknya, puasanya syah meskipun dia boleh meneruskan puasanya.


Bila dia memilih berbuka para imam berpendapat dia harus mengqoda(berpuasa di hari lain) puasanya. Para imam berbeda berpendapat tentang fidyah dan membayar denda.


Imam Hanafi berpendapat: bukanlah hal yang wajib.

Imam Malik berpendapat: wajib bagi yang menyusui tetapi tidak untuk yang hamil.

Imam Hambali dan Syafeí berpendapat fidyah wajib bagi yang hamil dan wanita mrnyusui hanya jika mereka mengkuatirkan anaknya; tetapi bila dia kuatir akan kesehatannya dan kesehatan anaknya, maka dia wajib mengkoda puasanya tanpa harus membayar fidyah. Fidyah setiap hari satu mud, cukup untuk makan seorang miskin.


Para imam menyatakan bila wanita hamil mendekati melahirkan atau anak yang sedang menyusui dapat mengganggu kesehatan ibu yang berpuasa, keduanya sebaiknya membatalkan puasanya dan tidak syah keduanya bila berpuasa. Mereka harus mengkoda puasanya dan juga membayar fidyah, satu mud, bila dikuatirkan kesehatan anaknya terganggu. Bila hanya dikuatirkan kesehatan si ibu, sebagian imam berpendapat si ibu harus mengqoda puasanya tetapi tidak perlu membayar fidyah, yang lain berpendapat dia harus mengkoda puasanya dan harus membayar fidyahnya.





The conclusion is:

If u r pregnant/Bfing & x fasting bc u r worried about ur own condition (category sakit) : wajib qadha shj.

But

If u r pregnant/Bfing & x fasting bc u r worried about ur baby condition (category tak mampu) : fidyah shj. Tp ade jugak yg ckp wajib dua2.



However, i found anor q&a:

  1. 1.saya melahirkan anak pada hari pertama puasa, adakah saya wajib ganti puasa penuh sebulan atau bolehkah saya membayar fidiah separuh puasa..

    Abul Harith : Terima kasih Puan Rosmaninda atas soalan.

    Puasa yang ditinggalkan perlu diganti mengikut hari yang ditinggalkan. Namun, jika Puan mendapati kesukaran menggantikan puasa lantaran menyusukan anak selepas melahirkannya, maka Puan boleh membayar fidyah.

    WaLLAHu a’lam.

  2. Assalamualaikum,

    saya ada soalan, saya telah meninggalkan puasa sebanyak 30 hari dalam bulan ramadhan tahun lepas kerana mengandung 8 bulan. Pada permulaan, saya telah cuba berpuasa tetapi tidah mampu utk meneruskan hingga waktu berbuka kerana tekanan darah rendah menyebabkan rasa nak pitam.. selepas bersalin, sehinggal sekarang pula saya menyusu bayi. Kawan2 menyatakan saya tidak perlu menggantikan puasa tetapi hanya wajib membayar fidyah. Apa pandangan ustaz? Saya sendiri berasa tidak mampu utk menggantikan puasa kerana saya memang perlu minum air yang banyak untuk mengeluarkan susu yang banyak utk bayi saya..

    harap dapat jawapan dari ustaz..
    wallahualam

    Abul Harith : Wassalam & terima kasih Puan Shafinaz atas soalan.

    Perlu diingatkan bahawa alasan mengharuskan buka puasa adalah disebabkan TIDAK MAMPU, bukannya sewenang-wenangnya dibenarkan kepada semua ibu mengandung & menyusukan anak. Ini adalah pendapat Ibn Hazm.

    Dari sudut perubatan, antara sebab ibu mengandung & menyusu dibolehkan tidak berpuasa kerana TIDAK MAMPU adalah apabila mengalami dehidrasi (hilang cecair badan), tekanan darah rendah, pening dan pucat.

    Ada wanita yang mampu puasa walaupun mengandung & menyusu. Namun tidak dinafikan ada sesetengah wanita yang tidak mampu.

    Maka, jika puan antara yang tidak mampu disebabkan masalah yang dinyatakan, maka dibolehkan berbuka. Puan hanya perlu membayar fidyah mengikut hari yang ditinggalkan jika masih tidak mampu ganti puasa. Selain itu, Puan disarankan mendapatkan nasihat doktor samada Puan lebih sesuai untuk berpuasa atau tidak.

    WaLLAHu a’lam.


My conclusion in my condition:

I'll just pay fidyah for the 4 days i missed and will try my very best to fast in this coming month of ramadhan hoping that my uterus will stop being irritable or at least the pain is bearable so, i don't hv to depend on medication to ease the contractions). Perhaps, when i'm fit enuff after delivery n before the next coming ramadhan (hoping that i'm not pregnant again at that time..hihihi) i'll replace the 4 days i missed.

Friday, July 16, 2010

On Cravings


WARNING: This entry might cause u having the same dessert craving.


I heart desserts. Don't u?
Been craving for something sweet, soft yet crunchy, a lil bit fluffy, milky, creamy and lots of fresh fruits...




PART I - on something sweet, soft yet crunchy.


I craved for macaroons.
So, we searched high and low for it, at last jumpe dkt G City Club Hotel. It's the best Macaroons.

Babycakes
is located on the
Ground Floor of G City Club Hotel, 199, Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur.
The bake stand is open from 10am - 6pm, and they are closed on Sundays

Babycakes sells them at only RM2.20 a pop. There are eight flavours altogether: caramel with salted butter, dark chocolate, vanilla, black sesame, dark cherry with chocolate ganache, Japanese green tea, lemon, and red velvet with Nutella.

Sounds yummy kan? Go get ur macaroons at Babycakes. The caramel flavour is the best!! Next time, i'm gonna try red velvet with nutella pulak.



There were 6 available flavours aje time tu, red velvet nutella takde:(

Owh...ini bukan penjual macaroons (maybe bakal penjual). Ini adalah salah seorg drpd pembeli dan pencari macaroons.


It's a Beautiful black box kan?


Filled with assorted macaroons






PART II - on all of the above

No one can deny it, it's the BEST meringue fruit berries in town!! Tiap2 hari, lepas bersalin pun mungkin akan masih ttp craving.

Where to find it? Alexis :)))






I am one happy pregnant lady:)))))


p/s: I hv yet to taste ikan tengalan, they claimed it's the best fresh water fish. Is it true?

Thursday, July 15, 2010

Hospitalized for 4 days / 3 nites


It's gonna be a long entry..




What transpired behind this door? This is how isolation room looks like in a hospital (at least at Columbia Asia Hosp). This room has 2 doors, this is the the second door.




Zara excited jumpe laci, time ni belum kene drip lagi.






Zara kene drip cuz she refused to eat or drink due to ulcers.




The next day, we switched into a anor room with a wide window bc we can't stand the isolation room it's stuffy with no windows. See again what transpired behind closed doors:






We blocked the door with chairs and tables bc zara wanted to go out, we were afraid if someone barged in and she's behind the door..sure jatuh.



Her level of naughtiness and activeness is still the same, sakit ke x sakit. But, it's heartwrenching seeing ur daughter scared and cried in pain especially during the insertion of catheter into her wrists sampai menggigil her small body maybe sebab takut sgt. But, i don't feel like knocking the doctor's head bc i'm the culprit who consented to her admission. It's for her own good, she got ulcers (lots of them - on her lips, gums, soft palate, hard palate, even on her tongue!!!!..it bleeds and she refused to eat or drink and her saliva keeps on drooling that we hv to put on a fresh new bib every half an hour). 2nd nite in the hosp she put tears to my eyes when she called out 'mama' several times in her sleep..perhaps she's having nitemares of nurses feeding her with meds.

I remembered ezany complaint that 'budak2 senang sakitkan?' so true...i felt like a bad mommy dragging my lil one to a long journey eventho she's sick. That's gonna be the 1st n last time i'd took such a worthy risk.

We spent 3 nites and 4 days in the hosp. We shd stay longer for a full 6 days. However, on the 4th day we hd to get her out from the hosp because she's having nitemares and cried aloud whenever she saw nurses coming in to give her meds (ubat tak sedap kot). By the way, the catheter pun dah tercabut dari tgn sbb lasak sgt on the 3rd day. I can't stand seeing her in pain kene cucuk anor catheter on her left hand pulak. So, we asked the doctor to be discharged and monitored Zara fr home. Thankfully, she's not difficult when taking her meds at home. We made the right decision..i guess she hates hospital.

She's recovering now. Alhamdulillah. Eh dah pjg2 i forgot to tell about the diagnosis. She's diagnosed with mononucleosis or the layman term "kissing disease". WTH la kan? ade such a disease..contagious and jahat la this virus, kesian ok when the ulcer bleeds. I dunno who gave her that virus, but this is the info on mononucleosis.

Infectious mononucleosis — also known as mono, or the "kissing disease," because it's transmitted through saliva — is most often seen in teenagers and young adults. However, it's possible for a young child to catch mono — for example, from a sibling's cup or spoon, another child's toy, or a smooch from an affectionate relative who has the virus.
The symptoms of mono usually don't appear until four to six weeks after exposure. If your toddler does have mono, his symptoms are probably similar to those of a cold or the flu and may include:
• sore throat
• swollen glands (in the neck and possibly the groin and armpits)
• fever
• skin rash
When older children have mono, their symptoms often include feeling tired and weak and they may have a headache, loss of appetite, and a swollen spleen.
The "advantage" to getting mono at a young age is that the younger the child, the less severe the symptoms are likely to be. In fact, infants and young children who are infected usually have mild symptoms — or no symptoms at all.

What causes mono?

The Epstein-Barr virus (EBV) causes most cases of mono, though other viruses can cause it, too. Most adults have been exposed to EBV by the time they're 35. Once you've been exposed, your body develops immunity to the virus and you won't get mono again.
Your toddler could have picked up mono by putting toys in his mouth that an infected child has mouthed, by sharing utensils with someone infected with the virus, or even just by being in the path of an infected person's cough or sneeze.

How will the doctor diagnose and treat mono?

Unless the doctor knows that your toddler's been exposed to the virus, she probably won't test him for it. A number of other viral illnesses are more likely to be causing his symptoms. And the blood test used to diagnose mono quickly isn't very accurate for young children.

Because viruses don't respond to antibiotics, no treatment exists for mononucleosis other than the measures you'd use for treating a cold: rest, lots of fluids, and fever-reducing medicines such as acetaminophen or ibuprofen.



Gambar latest zara lepas dah sihat..

my lil munkee ikut sape tah




Wednesday, July 7, 2010

Overdue Entry

Wedding of an Angel

I dragged my loving DH and sick doter all the way from KJ-Segamat.
At first i decided not to go but then i felt guilty thinking it's a one in a lifetime event and it's the event that i've been waiting for - dah tgk pics baju reception via email jadi, mestilah kene tgk baju in action. Naahh!!! i'm kidding, actually it's one of my angel's wedding!! We've missed Ezany's (1st day of pregnancy positive maka telah panic and terus jumpe doctor) and Yanti's (DH is soo busy with his work and working during weekends) however we made it to Dam's wedding (in KL tho not in Ipoh). I can't forgive myself for missing anor angel's wedding. Yatt & Pitt- we spent lots of time together bc we were studying the same course, in the same class, skipping class together back in the main campus and to top it all Yatt's one of the angels who has nv fail to turn up whether i'm hospitalized ke, bersalin ke, birthday parties ke . So, i just need to be there!

Here's a pic, credit to Yatt's photographer. In a hurry we left our camera in the car - we were the last guests of the reception VERY THE VERY VERY IMPORTANT PERSON la konon. Tak senonoh betul kan. huhu.




On our way back...
Zara was cranky and needed a fresh air. We decided to stop by at this one particular place, back to our very 1st looonng winding, adventurous path but this time with our lil ones- One holding our hands and anor in the tummy;> Can u guess where it is?


Lil Zara n her puffy face (huhu..poor doter)



Angels, u girls remember this path?



Perhaps u will when u see this river...err perhaps stones? river cam tak nmpk je..



Still walking deep into the woods



Some of u might hv guessed it anyway the place that strengthen our friendship and ehem..relationship too;>


We actually wanted to go further up to the beautiful waterfall. But with Zara's condition and it was already 6:30pm by the way, plus with me being pregnant so happy yappy in the woods. So, we walked halfway introducing Zara to the refreshing cold river, the fresh air and smell of woods and then headed back to the car.